Tips Jitu Menulis Selama Ramadan, Anti Malas!
Hai Calon Penulis!Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk dalam menulis. Namun, tantangan seperti rasa lelah dan kantuk sering kali membuat semangat menulis menurun.
Biasanya kalau puasa, kalian banyak rebahan atau justru produktif? Hayo! Buat yang sedang mencari motivasi agar tetap produktif, berikut ada beberapa tips yang mudah diikuti. Terutama buat kamu yang hobi menulis.
1. Tentukan Waktu Menulis yang Tepat
Memilih waktu menulis yang tepat itu bisa membuat kita lebih fokus dalam berkarya. Misalnya saja kita memilih waktu setelah sahur atau sebelum berbuka puasa (pas ngabuburit). Daripada nunggu buka puasa hanya dengan scroll timeline sosmed, mendingan bisa digunakan untuk berkarya, ya? lumayan kan, walaupun hanya 30 menit saja.Pilihlah waktu ketika energi masih cukup tinggi. Biasanya sebelum buka puasa sih, semangat menunggu Adzan ya? Jadi perut udah nggak keroncongan tuh, 😁. Kalian begitu juga atau nggak?
2. Gunakan Teknik Menulis Singkat dan Jelas
Pada dasarnya menulis itu, nggak harus panjang kan ya? Dan makna menulis itu nggak selalu berarti kita harus punya blog loh! Kita bisa menulis dengan journaling atau membuat diary. Tidak perlu menulis dalam jumlah besar sekaligus. Cobalah menulis dalam paragraf pendek atau membuat catatan harian singkat. Ini akan membantu kita tetap konsisten tanpa merasa terbebani.
3. Siapkan Topik Menulis Sejak Awal
Tentukan tema atau topik tulisan sebelum mulai menulis. Bisa berupa pengalaman Ramadan, cerita pendek, atau refleksi harian. Dengan begitu, proses menulis menjadi lebih terarah dan lancar. Bila kalian merasa kesulitan mendapatkan ide, bisa loh memanfaatkan AI seperti ChatGPT untuk brainstorming. Baru setelah itu, tulisannya bisa dikembangkan sesuai dengan gaya bahasa kita sendiri.4. Gunakan Alat Bantu Menulis
Menulis itu bisa dilakukan di berbagai media, entah itu digital atau pun manual. Kita bisa memanfaatkan aplikasi catatan di ponsel atau buku jurnal untuk mencatat ide yang muncul kapan saja.Cara ini membantu kita menghindari kehilangan inspirasi. Pun bisa menjadikan ide tersebut sebagai harta karun di masa depan. Siapa tahu lima tahun kemudian karya tulis kalian tercipta gara-gara sebuah ide yang telah kamu simpan.
5. Jaga Kesehatan dan Pola Tidur
Kurang tidur bisa membuat sulit berkonsentrasi. Pastikan waktu tidur kita cukup di malam hari dan beristirahat saat diperlukan agar tetap segar saat menulis. Jujur, masalah terberat dari seorang penulis itu biasanya burnout atau kelelahan.Apalagi jika ide membanjiri pikiran, rasanya tuh pingin semuanya ditumpahkan dalam karya saat itu juga. Walhasil, jadi lupa sama waktu saking semangatnya. Nah, giliran selesai, badan rasanya kelelahan luar biasa. Masalah seperti ini bisa diperbaiki dengan mengatur ritme kerja yang pas.
6. Menulis dengan Suasana yang Nyaman
Percaya atau tidak, tempat yang nyaman juga berpengaruh pada kelancaran kita dalam berkarya loh. Misalnya saja kita menulis di area yang terlalu bising dan tak terbiasa dengan keadaan seperti itu, bisa jadi ide kita berhenti di tengah jalan.Pilihlah tempat yang nyaman dan tenang untuk menulis, seperti di ruang keluarga atau dekat jendela dengan udara segar, namun hindari wilayah yang dekat jalan raya; kecuali kalian lebih suka area yang ramai untuk berkarya. Suasana yang baik akan membantu meningkatkan kreativitas.
7. Berbagi Hasil Tulisan
Ajak keluarga atau teman membaca tulisan kita. Kalau zaman sekarang sih, kita bisa mengunggahnya di sosial media, ya? Sehingga bisa dibaca oleh siapa saja. Meski ini bukan faktor utama, tapi bisa menjadi motivasi tambahan untuk meningkatkan semangat menulis.Kalau boleh saya memberi saran sih, ada baiknya kita memang membangun motivasi menulis dari dalam diri sendiri.
Sejujurnya, menggantungkan motivasi dari luar diri itu, kadang menghambat kita untuk konsisten dalam berkarya. Misalnya saja, saat tidak ada yang membaca tulisan yang kita buat, kita jadi malas menulis. Jika diteruskan, keadaan seperti ini akan membuat kita berhenti untuk tumbuh.
8. Gunakan Gambar
Menambahkan gambar dalam tulisan kita itu akan memberikan suasana yang berbeda loh. Entah itu saat kita sedang journaling atau pun menulis dalam artian membuat artikel atau buku.
Gambar tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap saja tetapi juga media berkomunikasi yang efektif bagi orang-orang yang memiliki masalah dengan kecerdasan linguistiknya. Sehingga mereka tetap mendapatkan informasi atau menangkap gagasan yang kita tawarkan dari sebuah gambar/karya visual.
9. Buat Cerita Pendek atau Komik Sederhana
Nah, kalau pembaca targetnya anak-anak, kita bisa meningkatkan budaya literasi mereka dengan menulis cerita pendek atau membuat komik sederhana dengan tokoh-tokoh favoritnya. Ini bisa menjadi cara yang seru untuk melatih kreativitas, sekaligus membangkitkan minat baca tulisnya.Bagaimana? Sudah terinspirasi untuk aktif menulis pada bulan Ramadan nanti?
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, menulis selama Ramadan bisa tetap menyenangkan dan produktif. Selamat mencoba dan tetap semangat dalam berkarya!
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, menulis selama Ramadan bisa tetap menyenangkan dan produktif. Selamat mencoba dan tetap semangat dalam berkarya!
0 Komentar